Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, terdapat banyak kemudahan yang timbul dengan semakin eratnya koneksi antar negara. Batasan-batasan geografis tidak lagi menjadi penghalang utama, karena melalui dunia maya, setiap individu dapat terhubung dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan mempelajari ilmu hubungan internasional (HI) lebih dalam. Dikarenakan, pemahaman yang mendalam mengenai HI menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. 

Pada artikel kali ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek HI mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, asas, pola, sarana HI, dan juga berkuliah di jurusan HI. Dengan memahami HI, kita dapat memperluas wawasan kita tentang kompleksitas masalah global dan mencari solusi yang efektif untuk tantangan yang kita hadapi dalam menjalin hubungan antar negara.

Baca Juga: Public Relations: Pengertian, Jenjang Karir dan Skill yang Dibutuhkan

Pengertian Hubungan Internasional

Hubungan internasional (HI) merupakan pelibatan interaksi yang kompleks antara negara-negara di seluruh dunia dalam berbagai aspek kehidupan. Para ahli memiliki berbagai pandangan dan definisi tentang pengertian hubungan internasional. Berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian HI:

  1. Harold and Margaret Sprout: Hubungan internasional adalah “interaksi antara unit-unit yang merujuk pada dua atau lebih negara.” Dalam pengertian ini, hubungan internasional melibatkan interaksi antara negara-negara yang melibatkan berbagai aspek seperti politik, ekonomi, dan sosial.
  2. Drs. R. Soeprapto: Hubungan internasional adalah spesialisasi yang mengintegrasikan cabang ilmu pengetahuan lain mengenai kehidupan sosial manusia dalam lingkup internasional.

Singkatnya HI adalah interaksi antara negara-negara di dunia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Beberapa peran HI juga mencakup dari aktor-aktor non-negara seperti organisasi internasional, korporasi global, dan kelompok masyarakat sipil.

Tujuan Hubungan Internasional

Tujuan utama dari HI adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Selain itu, HI juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Dalam konteks politik, negara-negara menjalin hubungan diplomatik dan berpartisipasi dalam perundingan internasional untuk mencapai tujuan bersama, seperti menjaga perdamaian, menangani konflik, dan menegakkan hak asasi manusia. Di sisi ekonomi, negara-negara terlibat dalam perdagangan internasional, investasi lintas batas, serta kerjasama dalam bidang keuangan dan pembangunan. Selain itu, pada aspek sosial dan budaya juga menjadi bagian penting dalam HI, dimana pertukaran kebudayaan, pariwisata, dan kerjasama ilmiah menjadi ajang untuk memperkuat pemahaman dan toleransi antarbangsa. 

Aktor-Aktor Dalam Hubungan Internasional

1. Negara-Negara

Negara-negara merupakan aktor utama dalam hubungan internasional. Mereka memiliki kedaulatan politik dan terlibat dalam interaksi dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan keamanan. Negara-negara memiliki kepentingan nasional dan berusaha untuk mempromosikan dan melindungi kepentingan tersebut dalam hubungan internasional.

2. Non-Negara

Tak kalah penting, aktor non-negara seperti organisasi internasional, korporasi global, dan kelompok masyarakat sipil juga turut berperan dalam HI dengan mengadvokasi isu-isu global seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan.

Penting bagi negara-negara dan aktor non-negara untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang. HI melibatkan koordinasi antara negara-negara dalam memerangi terorisme, penyebaran senjata nuklir, perdagangan manusia, dan kejahatan lintas batas lainnya. Selain itu, kerja sama dalam pengembangan teknologi dan informasi juga menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin meningkat. 

Manfaat Hubungan Internasional Untuk Sebuah Negara

HI bukan hanya tentang negara-negara yang saling bersaing dalam mencapai kepentingan nasional, tetapi juga tentang kolaborasi dan kompromi yang bertujuan untuk mencapai keamanan global yang berkelanjutan. Dengan demikian, HI menjadi wadah bagi negara-negara dan aktor non-negara untuk bekerja sama dalam menangani masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individu dan menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. HI memiliki manfaat yang luas untuk sebuah negara, diantaranya:

1. Sarana Diplomatik

Hubungan internasional (HI) memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan diplomatik antara negara-negara di seluruh dunia. Melalui HI, negara-negara dapat saling berkomunikasi, bernegosiasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah global yang kompleks. Kerjasama internasional yang terjalin dalam bidang politik dapat membantu mengatasi tantangan bersama seperti perubahan iklim, konflik bersenjata, dan kemiskinan. Dengan memanfaatkan alat diplomatik dan forum internasional, HI memiliki potensi untuk membangun kerangka kerja yang saling menguntungkan antara negara-negara dan mencapai solusi yang berkelanjutan bagi tantangan global.

2. Melestarikan Budaya

Selanjutnya, HI juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam memperkaya kebudayaan suatu negara dan memperluas pemahaman tentang keberagaman budaya di dunia. Melalui pertukaran budaya, seperti pertukaran seni, musik, bahasa, dan tradisi, negara-negara dapat saling memperkaya dan memperkukuh identitas budaya mereka. Pengaruh budaya dari negara lain juga dapat membuka mata kita terhadap keanekaragaman dunia dan mempromosikan toleransi serta penghargaan terhadap perbedaan. Dalam konteks ini, HI berperan sebagai jembatan yang menghubungkan dan memfasilitasi interaksi budaya yang saling menguntungkan antara negara-negara.

3. Mempromosikan Ideologi

Selain itu, HI memiliki peran yang signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan perdamaian dunia. Melalui diplomasi dan kerjasama internasional, negara-negara dapat bekerja bersama untuk memperkuat prinsip-prinsip demokrasi, menghormati hak asasi manusia, dan mendorong keadilan sosial di seluruh dunia. Dalam konteks ini, HI berfungsi sebagai platform untuk menyampaikan dan memperjuangkan ideologi-ideologi yang mendorong perubahan positif dan membangun kerangka kerja yang berlandaskan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan.

4. Menjaga Keamanan & Integritas 

HI juga memiliki peran penting dalam memperkuat keamanan nasional suatu negara dengan menjalin kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Negara-negara seringkali melakukan kerjasama dalam hal pertukaran intelijen, penanggulangan terorisme, penyebaran senjata nuklir, dan keamanan maritim. Dalam era globalisasi dan ancaman yang bersifat transnasional, kerjasama di bidang keamanan menjadi semakin penting untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga stabilitas regional. Dengan demikian, HI memiliki peran strategis dalam membangun kerangka kerja keamanan yang saling menguntungkan antara negara-negara di dunia.

Asas Hubungan Internasional

Dalam HI terdapat asas-asas yang memiliki fungsi penting dalam membentuk dan mengatur dinamika hubungan antara negara-negara di tingkat global. Berikut asas-asas dalam HI:

1. Asas Kedaulatan Negara

 dalam Hubungan Internasional menegaskan bahwa negara memiliki hak untuk mengatur urusan dalam negeri tanpa campur tangan dari negara lain. Prinsip ini menjamin otonomi dan kebebasan negara dalam mengambil keputusan politik, ekonomi, dan sosial sesuai dengan kepentingan nasionalnya.

2. Asas Kesetaraan Hukum

Dalam HI asas kesetaraan hukum menekankan bahwa setiap negara harus dihormati dan diperlakukan secara sama tanpa adanya diskriminasi. Prinsip ini menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan menghindari adanya perlakuan yang tidak setara antara negara-negara dalam hal hukum internasional, hak asasi manusia, dan kewajiban-kewajiban internasional lainnya.

Asas ini menekankan pentingnya negara-negara saling bekerjasama dalam memecahkan masalah global. Prinsip ini mengakui bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, konflik bersenjata, dan kemiskinan tidak dapat diselesaikan secara efektif oleh satu negara saja. Dengan kerjasama internasional, negara-negara dapat bersama-sama mencari solusi yang saling menguntungkan dan mempromosikan kesejahteraan global.

Pola Hubungan Internasional

Pola (HI) dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama yaitu:

1. Hubungan Bilateral

Pertama, terdapat hubungan bilateral yang melibatkan interaksi antara dua negara. Hubungan bilateral seringkali didasarkan pada kepentingan bersama, kesepakatan dagang, diplomasi, atau kerjasama dalam bidang-bidang tertentu seperti keamanan atau lingkungan. Dalam hubungan ini, kedua negara memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih intensif dan mendalam, serta membangun kepercayaan dan saling menguntungkan satu sama lain.

2. Hubungan Multilateral

Selain hubungan bilateral, terdapat juga hubungan multilateral yang melibatkan tiga atau lebih negara. Hubungan multilateral seringkali terbentuk melalui kerangka kerja organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa (UE), atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Dalam hubungan multilateral, negara-negara bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang lebih luas, seperti perdamaian, pengentasan kemiskinan, atau perlindungan lingkungan. Keberadaan forum multilateral memungkinkan negara-negara untuk berdiskusi, bernegosiasi, dan mengambil keputusan secara kolektif, sehingga menciptakan kerangka kerja yang lebih inklusif dan representatif dalam konteks hubungan internasional.

Sarana Hubungan Internasional

Hubungan internasional (HI) melibatkan berbagai sarana atau mekanisme yang digunakan untuk memfasilitasi interaksi antara negara-negara dan aktor non-negara. Berikut adalah beberapa sarana penting dalam HI:

1. Diplomasi

Diplomasi adalah salah satu sarana utama dalam HI. Melalui diplomasi, negara-negara berkomunikasi secara resmi untuk membahas isu-isu politik, ekonomi, keamanan, dan lainnya. Diplomatik dapat terjadi dalam bentuk perundingan bilateral, pertemuan multilateral, atau melalui perwakilan diplomatik seperti kedutaan besar dan konsulat.

2. Organisasi Internasional

Dibuatnya organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa (UE), atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) berperan sebagai platform penting dalam HI. Organisasi-organisasi ini menyediakan forum bagi negara-negara untuk berdiskusi, bernegosiasi, dan mengambil keputusan bersama tentang isu-isu global. Mereka juga memfasilitasi kerjasama dalam berbagai bidang seperti perdagangan, lingkungan, kesehatan, dan hak asasi manusia.

3. Perjanjian dan Traktat

Perjanjian dan traktat adalah sarana hukum yang digunakan dalam HI untuk mengatur hubungan antara negara-negara. Mereka mencakup berbagai aspek seperti perdagangan, keamanan, perlindungan lingkungan, hak asasi manusia, dan nonproliferasi senjata nuklir. Perjanjian ini biasanya melibatkan negosiasi, tanda tangan, dan ratifikasi oleh negara-negara yang terlibat.

4. Pertemuan dan Konferensi

Pertemuan dan konferensi internasional diadakan untuk memfasilitasi dialog dan pertukaran pendapat antara negara-negara. Pertemuan ini dapat berkisar dari pertemuan tingkat tinggi antara kepala negara atau pemerintahan hingga pertemuan khusus mengenai topik-topik tertentu seperti perubahan iklim atau pembangunan berkelanjutan.

Semua sarana tersebut membantu dalam membangun dan memelihara hubungan antara negara-negara di tingkat global, serta memfasilitasi kerjasama, dialog, dan penyelesaian masalah bersama dalam konteks HI.

Baca Juga: Yuk Mengenal Jurusan Hubungan Internasional dan Prospek Karirnya di Masa Depan

Kuliah Hubungan Internasional di LSPR

Bagi kamu yang tertarik untuk mendalami bidang hubungan internasional, kamu dapat menelusuri Jurusan international Relations Communication di LSPR. Program ini dirancang khusus bagi para individu yang tertarik dalam memperoleh gelar dalam bidang komunikasi dengan fleksibilitas dan kenyamanan.

Jurusan International Relations Communication di LSPR diajarkan oleh Akademisi dan juga Praktisi yang merupakan Former Duta Besar di Indonesia. Dengan kehadiran Dosen praktisi ini tentu siswa dapat belajar dari studi kasus yang nyata dan belajar dari kesuksesan Duta Besar tersebut. Selain itu, dengan bergabung di  Jurusan International Relations Communication LSPR  kamu akan mendapatkan materi pembelajaran dengan kurikulum yang terkini, pengajar yang berpengalaman, kesempatan praktikum dan magang, fasilitas yang lengkap, dan jaringan alumni yang luas.