Krisis dapat datang secara tiba-tiba dan mengguncang stabilitas sebuah perusahaan. Tanpa persiapan yang tepat, krisis bisa mengancam reputasi, kinerja, dan kelangsungan bisnis secara keseluruhan. Inilah mengapa manajemen krisis menjadi sangat penting bagi perusahaan modern. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, tahapan, proses, serta contoh kasus yang mengilustrasikan pentingnya manajemen krisis. Selain itu, mari kita pelajari bagaimana belajar manajemen krisis menjadi langkah bijak untuk menjaga ketahanan bisnis.

Pengertian Manajemen Krisis

Manajemen krisis adalah suatu pendekatan terstruktur dalam menghadapi, merespon, dan mengatasi situasi krisis yang mempengaruhi perusahaan. Krisis dapat berupa bencana alam, insiden kecelakaan, skandal, ancaman terhadap keamanan data, atau masalah internal yang serius. Manajemen krisis bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dan memulihkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).

Baca Juga: 5 Alasan Kuliah Di Jurusan Manajemen Bisnis

Tahapan Manajemen Krisis

1. Pencegahan Krisis 

Dalam manajemen krisis, langkah awal yang harus dilakukan adalah pencegahan. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi potensi risiko yang dapat menyebabkan krisis dan merancang strategi pencegahan yang sesuai. 

Melalui analisis risiko, perusahaan dapat mengantisipasi potensi ancaman dan menyusun rencana darurat. Mengenali adanya potensi krisis atau insiden yang bisa menjadi krisis di masa depan. Hal ini melibatkan pemantauan lingkungan, analisis risiko, dan pengenalan tanda-tanda peringatan.

2. Pengendalian 

Tahap ini dilakukan ketika krisis sudah terjadi dan mulai menyebar ke publik. Ketika krisis telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengendalikan situasi agar tidak semakin memburuk dan merespon dengan cepat untuk membatasi kerusakan yang mungkin terjadi. 

Proses Pengendalian Manajemen Krisis

Jika krisis sudah terlanjur meletus dan beredar di publik. Terdapat serangkaian langkah yang diambil oleh suatu organisasi atau individu untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, merespon, dan mengatasi krisis dengan efektif. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam manajemen krisis:

1. Perencanaan

Setelah krisis terjadi, tim krisis harus segera mengaktifkan rencana tindakan dan merespons situasi dengan cepat dan tepat. Ini mencakup koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pihak internal dan eksternal.

2. Tahap Pembuatan Tim

Perusahaan harus membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas manajemen krisis. Tim ini harus beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus dalam menghadapi situasi darurat. Membuat rencana tindakan yang akan diambil saat krisis terjadi. Rencana krisis harus mencakup tanggapan yang efektif, alokasi sumber daya, serta tugas dan tanggung jawab tim krisis.

3. Analisa Tingkat Kesulitan Krisis

Tahap ini melibatkan analisis mendalam mengenai sumber dan akar masalah krisis. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat dampak dan risiko yang ditimbulkan oleh krisis. Menganalisis sumber, tingkat, dan dampak potensi krisis. Tahap ini membantu dalam memahami potensi konsekuensi dan dampaknya terhadap organisasi atau individu.

4. Komunikasi Krisis

Komunikasi yang tepat dan transparan adalah kunci selama krisis. Perusahaan harus menjaga hubungan yang kuat dengan para pemangku kepentingan dan memberikan informasi yang jujur tentang situasi yang sedang dihadapi. Komunikasi yang jelas, tepat waktu, dan terbuka dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) sangat penting dalam manajemen krisis. Memastikan informasi yang akurat dan terkini diberikan kepada semua pihak terkait untuk menghindari spekulasi dan kesalahpahaman.

5. Pemulihan

Setelah situasi krisis terkendali, tahap pemulihan dimulai. Pemulihan atas dampak krisis terhadap organisasi atau individu dilakukan harus dilakukan, dan langkah-langkah perbaikan dilaksanakan untuk memulihkan kembali keadaan normal.

6. Tahap Evaluasi 

Setelah krisis berakhir, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap krisis dan respons yang diambil. Hal ini membantu organisasi atau individu untuk belajar dari pengalaman krisis dan memperbaiki rencana manajemen krisis di masa depan.

Contoh Kasus Manajemen Krisis

Contoh kasus manajemen krisis yang terkenal adalah kasus “Tylenol Murders” pada tahun 1982. Produk Tylenol yang diproduksi oleh Johnson & Johnson dicemari dengan racun sianida oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Perusahaan harus menarik semua produk Tylenol dari pasar dan merespons dengan cepat untuk mengatasi krisis ini. Respons cepat, transparan, dan tindakan pencegahan yang efektif membantu Johnson & Johnson memulihkan reputasi mereka dan memenangkan kepercayaan kembali dari pelanggan.

Profesi yang Menangani Manajemen Krisis

Terdapat profesi-profesi yang bertugas mencegah dan juga menanggulangi selama krisis terjadi. Profesi ini harus bersiap dan sigap menghadapi pertanyaan media dan memberikan klarifikasi yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh organisasi.

1. Public Relations 

Saat menghadapi krisis, para profesional Public Relations (PR) harus bersiap menghadapi pertanyaan media dan memberikan klarifikasi yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan perusahaan. PR juga bertanggung jawab untuk memantau respons publik terhadap tanggapan krisis yang diberikan oleh organisasi. Informasi ini dapat membantu organisasi menyesuaikan strategi dan pesan mereka untuk mengatasi krisis secara lebih efektif.

2. Corporate Communication

Corporate Communication memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan bahwa komunikasi yang diberikan oleh perusahaan selama krisis adalah transparan, konsisten, dan dapat dipercaya. Komunikasi yang baik dapat membantu meredam dampak negatif dari krisis dan membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya.

Baca Juga: Komunikasi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenisnya

Belajar Manajemen Krisis

Belajar manajemen krisis adalah investasi yang berharga bagi setiap perusahaan. Mulai dari pelatihan, simulasi, dan pengembangan kemampuan tanggap krisis akan mempersiapkan tim manajemen untuk menghadapi berbagai situasi darurat. Selain itu, perusahaan juga dapat mengadopsi praktik terbaik dari perusahaan lain yang berhasil mengatasi krisis, sebagai pembelajaran untuk merespon secara lebih baik jika krisis datang. 

Salah satu jurusan yang mendalami ilmu mengenai manajemen krisis adalah Jurusan Public Relations. Lebih dalam lagi Jurusan Public Relations adalah disiplin ilmu yang berfokus pada komunikasi strategis antara suatu organisasi dan publiknya, dengan tujuan membangun, menjaga, atau memperbaiki citra serta hubungan yang positif dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Dalam konteks manajemen krisis, peran PR menjadi sangat penting karena komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk merespons dan mengatasi krisis yang terjadi.

Kesimpulan

Manajemen krisis adalah fondasi yang kuat untuk menjaga keberlangsungan bisnis di tengah tantangan dan krisis yang mungkin terjadi. Dengan memahami pentingnya manajemen krisis, mengenali tahapan dan prosesnya, serta belajar dari kasus-kasus sebelumnya, perusahaan dapat menghadapi krisis dengan lebih percaya diri dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.

Dalam manajemen krisis, peran seorang PR sangatlah penting karena mereka menjadi jembatan komunikasi antara organisasi dan publiknya. Komunikasi yang efektif dan responsif dari PR dapat membantu organisasi menghadapi krisis dengan lebih baik dan meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Oleh karena itu, keahlian dalam manajemen krisis menjadi bagian penting dari kurikulum di jurusan Public Relations.

Saat ini, banyak universitas dan perguruan tinggi menawarkan jurusan Public Relations sebagai salah satu pilihan bagi mahasiswa yang ingin berkarir dalam bidang ini. Salah satunya adalah Jurusan Public Relations di kampus Institute of Communication & Business London School of Public Relations (LSPR). LSPR merupakan institusi pendidikan tinggi yang berfokus pada bidang komunikasi dan public relations, yang telah berdiri sejak tahun 1992 dan terletak di Jakarta, Indonesia. 

Dengan bergabung di Jurusan Public Relations LSPR kamu akan mendapatkan materi pembelajaran dengan kurikulum yang terkini, pengajar yang berpengalaman, kesempatan praktikum dan magang, fasilitas yang lengkap, dan juga jaringan alumni yang luas. Yuk tunggu apa lagi? Segera gabung di LSPR dan raih karir impianmu menjadi Profesional Public Relations.