

Golo Mori, April 2025 — Sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber daya. Inilah semangat yang diusung dalam program “Desa Berdaya, Sampah Toe Berdaya”, sebuah inisiatif edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang digagas oleh I Made Krystya Darma, mahasiswa S2 LSPR Institute of Communication and Business, bekerja sama dengan Konsorsium Todo Cama dan Kelompok Peduli Sampah Golo Mori (PSG).
Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan keterlibatan warga dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain itu, program ini mendukung posisi strategis Golo Mori sebagai desa wisata penyangga kawasan pariwisata premium Labuan Bajo, di Kabupaten Manggarai Barat, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sampah.
Mengusung tajuk “Desa Berdaya, Sampah Toe Berdaya,” program ini dilaksanakan di dua dusun, yaitu Dusun Soknar dan Dusun Jarak, sebagai percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Melalui serangkaian kegiatan edukasi, pelatihan, dan aksi kreatif, diharapkan tercipta perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam memandang sampah sebagai sumber daya yang bernilai.
Pada Senin, 14 April 2025, kegiatan edukasi dilaksanakan di empat sekolah, meliputi SD Inpres Soknar, SDN Jarak, SMPN Satu Atap Jarak, dan SMK Muhammadiyah Golo Mori.
Untuk siswa sekolah dasar, materi berfokus pada pengenalan bahaya sampah laut, cara memilah sampah sesuai jenisnya, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sementara itu, untuk siswa SMP dan SMK, selain edukasi pengelolaan sampah, diberikan juga materi kewirausahaan untuk menumbuhkan semangat berwirausaha, khususnya dalam memanfaatkan potensi sampah sebagai peluang usaha ekonomi.
Kepala SMK Muhammadiyah Golo Mori menyampaikan apresiasi, “Kami sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan edukasi seperti ini. Materinya bermanfaat tidak hanya bagi siswa, tetapi juga para guru. Kami belajar bagaimana memilah, mengelola, hingga memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Ini ilmu baru yang sangat penting, karena kebersihan adalah sebagian dari iman.”
Kepala Desa Golo Mori, Bapak Samaila, juga turut menyambut baik kegiatan ini. “Edukasi pengelolaan sampah ini sangat positif, terutama bagi generasi muda. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Apalagi Golo Mori merupakan salah satu desa penyangga kawasan pariwisata premium Manggarai Barat. Maka, dari sekarang kita harus mempersiapkan diri.” ujarnya.
Selanjutnya, pada Sabtu, 19 April 2025, sebanyak 26 ibu-ibu mengikuti Workshop Upcycling Product & Entrepreneurship yang mencakup teknik pengelolaan sampah rumah tangga, pembuatan card wallet dari plastik daur ulang, serta strategi dasar kewirausahaan termasuk pemasaran produk. Peserta juga menerima buku panduan praktis sebagai bekal untuk menerapkan pengelolaan sampah di rumah tangga. Ibu-Ibu yang hadir juga diberikan buku panduan pengelolaan sampah yang dapat dijadikan acuan untuk menjaga kedisiplinan dalam mengelola sampah di tingkat rumah tangga. Tujuannya adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah dengan bijak sekaligus mendorong kemandirian ekonomi warga melalui pemanfaatan limbah plastik menjadi barang yang bernilai jual.
I Made Krystya Darma, inisiator program ini, menyampaikan, “Saya percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Melalui program edukasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa sampah bukanlah musuh, tetapi peluang. Peluang untuk menciptakan nilai, memberdayakan masyarakat, dan menjaga lingkungan kita bersama. Saya sangat bersyukur atas antusiasme warga Golo Mori, serta kolaborasi yang luar biasa dari berbagai pihak yang mendukung program ini. Semoga inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Manggarai Barat maupun di daerah lain di Indonesia”.
Program edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Desa Golo Mori dapat terselenggara berkat kolaborasi antara I Made Krystya Darma (mahasiswa S2 LSPR Institute of Communication and Business) bersama Konsorsium Todo Cama, kelompok Peduli Sampah Golo Mori, Pemerintah Desa Golo Mori, Politeknik eLBajo, HIPMI Manggarai Barat, DOCK, SEGARA, dan Lemonade Space. Dukungan media partner seperti LSPR News, RRI Labuan Bajo, LabuanBajoToday.com, dan Bajo Talk Podcast turut memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat.
Program ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi, edukasi, dan semangat gotong royong, masyarakat lokal dapat menjadi agen perubahan. Kedepannya, diharapkan inisiatif seperti ini bisa direplikasi di berbagai desa lain di Indonesia demi lingkungan yang lestari dan masa depan yang berkelanjutan.