

Jakarta, 17 November 2025. Mahasiswa kelompok 1 Fakultas Bisnis LSPR kelas EL04-1SP melalui program Community Development bertajuk “Zestloop: Education of Green Entrepreneurship for Youth Generation” telah menyelesaikan rangkaian pelatihan inovatif yang berfokus pada pengolahan limbah kulit buah menjadi bioplastik serta pengembangan ide bisnis berkelanjutan bagi siswa SMAN 3 Jakarta. Program ini digagas sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan memperkenalkan konsep ekonomi sirkular kepada generasi muda, sekaligus memberikan pengalaman praktis dalam menciptakan produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomis.
Kegiatan Zestloop dilaksanakan pada 27 Oktober, 10 November, dan 17 November 2025 melalui serangkaian sesi edukasi dan praktik langsung. Pada sesi pertama, siswa diperkenalkan pada konsep zero waste, dampak sampah organik, serta potensi limbah kulit buah sebagai bahan dasar bioplastik. Setelah menerima materi, siswa dibagi ke dalam kelompok untuk melakukan praktik pembuatan bioplastik menggunakan campuran kulit buah, gliserin, gelatin, dan tepung. Proses ini melatih keterampilan analitis sekaligus memberikan pemahaman ilmiah mengenai alternatif pengganti plastik konvensional.

Pada sesi kedua, siswa memanfaatkan lembaran bioplastik yang telah dikeringkan untuk menciptakan berbagai produk kreatif seperti tas, pouch, dompet, dan tempat pensil. Selain mempraktikkan teknik perakitan produk, siswa juga mendapatkan pelatihan Green Business Workshop yang mengajarkan penyusunan Business Model Canvas (BMC) serta strategi dasar kewirausahaan berkelanjutan. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan ide bisnis mereka melalui sesi pitching, menunjukkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kreativitas.
Acara puncak pada 17 November 2025 meliputi seminar eksternal, penayangan dokumentasi kegiatan, penampilan siswa, serta apresiasi untuk kelompok dengan karya dan BMC terbaik. Yuliana Riana Prasetyawati, M.M., Dekan Fakultas Bisnis LSPR, menyatakan bahwa Zestloop merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendorong inovasi lingkungan. “Program ini menunjukkan bahwa limbah dapat menjadi peluang kreatif dan bernilai. Kami berharap siswa dapat melihat bahwa keberlanjutan dapat dimulai dari hal sederhana,” ujarnya. Ketua pelaksana, M. Angga Raharja, menambahkan bahwa Zestloop mendorong siswa memahami bahwa kewirausahaan hijau adalah peluang masa depan yang dapat diwujudkan sejak dini.
Melalui program ini, lebih dari 30 produk bioplastik berhasil diciptakan dan seluruh kelompok menyelesaikan rancangan BMC. Program Zestloop tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga membangun kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan problem solving siswa. Ke depan, tim Zestloop berencana melanjutkan tindak lanjut berupa publikasi artikel ilmiah serta pendaftaran HKI atas logo, poster, dan metode bioplastik yang dikembangkan.












