Jakarta, 20 Juli 2025 – Sebagai wujud nyata kontribusi para mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat berbasis komunikasi dan teknologi, mahasiswa dari Program Studi Broadcasting dan Digital Media Communication (BDMC) Institut LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) telah sukses menyelenggarakan program pengabdian masyarakat dengan tema “Teras: Tempat Rakyat Aktif Bersosial Media” yang diampu oleh Mr. Bramedia Ridho Satria, M.I.Kom. untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Community Development.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Juli 2025 yang bertempat di RPTRA Kebon Sawo, Menteng Atas, Jakarta Selatan. Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak yang mendukung pembangunan komunitas berbasis literasi digital, di antaranya perwakilan dari Tim Kelurahan Menteng Atas, Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Selatan, serta Tim Penggerak PKK Kecamatan Setiabudi. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan nyata terhadap inisiatif yang mendorong keterlibatan warga dalam mengelola media sosial komunitas secara kreatif dan berdaya guna.

Program Teras dibuat untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait kemampuan dasar dalam memanfaatkan media digital secara efektif dan kreatif. Berfokus pada literasi media, citizen journalism, serta pengelolaan media sosial komunitas, kegiatan ini ditargetkan pada warga RW 13, khususnya para remaja dan pengelola RPTRA, sebagai peserta aktif yang ingin berkontribusi dalam membangun citra positif komunitas melalui media digital.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Hj. Yuyun Ayunah, SKM., M.Si. selaku Lurah Menteng Atas menyampaikan “Saya mengucapkan terima kasih kepada tim TERAS yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Kalian datang ke tempat yang tepat, memberikan edukasi yang sangat relevan kepada warga kami, khususnya para remaja dan Karang Taruna.

Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini, arus informasi dan edukasi yang positif dapat terus terakomodir dan disebarkan dengan baik ke depannya. Semoga semangat literasi digital dan kreativitas warga bisa terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan RW 13”.

Sementara itu, Dr. Joe Harrianto selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi yang juga turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa LSPR tidak hanya berfokus pada pengajaran dan penelitian, tetapi juga berkomitmen dalam pengabdian kepada masyarakat. Kami percaya, belajar tidak hanya dilakukan di ruang kelas, tetapi juga dengan turun langsung ke lapangan, menyaksikan dan memahami apa yang benar-benar terjadi di tengah masyarakat. RPTRA ini adalah bagian dari negeri kita, dan sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita turut menjaga dan mencintainya dengan memberikan kontribusi nyata”.

Setelah pembukaan, para peserta mengikuti pre-test singkat yang bertujuan untuk mengukur pemahaman awal mereka terkait penggunaan media sosial dan literasi digital sebelum menerima materi pelatihan. Program pelatihan ini terdiri dari dua sesi utama, yaitu:

Sumber dari Dokumentasi Pribadi TERAS

  • Workshop Optimasi Profil dan Branding Media Sosial yang dibawakan oleh Mr. Andreas Humala, M.Si. – Membekali peserta mempelajari bahwa videografi bukan hanya soal merekam gambar, tapi juga tentang menyampaikan realitas sosial dengan cerita yang kuat. Materi dibuka dengan pengenalan teknik visual dasar seperti stabilitas kamera, pencahayaan, dan fokus gambar. Untuk memperkuat pesan dalam video, peserta diajak memahami berbagai sudut pengambilan gambar (camera angles) seperti eye level, high angle, hingga dutch angle yang memiliki makna emosional berbeda dalam narasi visual. Konsep komposisi visual seperti rule of thirds, leading lines, dan depth juga diperkenalkan agar peserta mampu menciptakan visual yang tidak hanya indah, tapi juga komunikatif.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi TERAS

  • Workshop Optimasi Profil dan Branding Media Sosial yang dibawakan oleh Dr. Dendy Muris, S.Si., M.Si. – Membekali peserta dengan pemahaman bahwa media sosial bukan sekadar platform berbagi, tetapi jendela digital komunitas. Materi diawali dengan bagaimana akun Instagram RPTRA Kebon Sawo dapat digunakan untuk membangun semangat komunitas, memperkuat citra positif, serta meningkatkan keterlibatan warga. Peserta diajak menerapkan prinsip visual storytelling yang menekankan pada emosi, pesan, dan identitas lokal dalam setiap konten. Mereka belajar menyusun narasi yang hangat, menggunakan bahasa yang dekat dengan warga, memilih sudut
    pandang manusiawi, serta memanfaatkan visual yang relevan dan hashtag yang strategis untuk memperluas jangkauan audiens. Melalui pendekatan ini, peserta dilatih mengubah kegiatan sehari-hari menjadi konten yang bermakna, inspiratif, dan konsisten dengan karakter komunitas.

Untuk meningkatkan keaktifan peserta, panitia juga memberikan kegiatan pendukung seperti Quiz Interaktif dan tantangan kreatif Short Video Challenge. Hal ini dilakukan untuk mendorong peserta dalam membuat video berdurasi pendek sebagai bentuk praktik nyata dari hasil pembelajaran yang diberikan. Salah satu daya tarik dari kegiatan ini adalah Short Video Challenge dengan total hadiah sebesar Rp1.000.000, video karya peserta langsung ditayangkan dan dinilai oleh juri di akhir acara. Setelah pengumuman pemenang dan pembagian hadiah, peserta mengikuti
post-test dan pengisian evaluasi kegiatan untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka meningkat serta memberikan masukan terhadap pelaksanaan program.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi TERAS

Seluruh kegiatan juga disiarkan secara langsung melalui akun Instagram RPTRA Kebon Sawo @rptrakebonsawo sebagai bentuk informasi dan upaya menjangkau audiens digital yang lebih luas.

Teras juga secara langsung mendukung tiga poin penting dalam Sustainable
Development Goals (SDGs): SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 4
(Pendidikan Berkualitas), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).

Kegiatan ini menandai langkah awal kolaboratif antara akademik dan masyarakat dalam membangun komunitas digital yang lebih cerdas, aktif, dan berdaya Mr. Bramedia Ridho Satria, M.I.Kom., selaku dosen pengampu mata kuliah Community Development, turut menyampaikan apresiasinya atas kerja keras mahasiswa dalam merancang dan mengimplementasikan program ini: “Saya sangat senang dan bangga melihat bagaimana mahasiswa mampu memberikan dampak nyata melalui kegiatan ini, khususnya bagi warga RPTRA Kebon Sawo. Workshop yang diberikan diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman belajar sesaat, tetapi juga membawa manfaat
jangka panjang bagi masyarakat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah memberikan usaha dan dedikasi terbaiknya. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya dengan jangkauan dan kontribusi yang semakin luas”.

Dengan terlaksananya program Teras, diharapkan warga RW 13 tidak hanya menjadi penonton dalam arus digital, namun menjadi pelaku aktif yang mampu menyuarakan aspirasi komunitas secara kreatif dan bertanggung jawab.