Jakarta, 26 April 2025 – Pameran seni Ruang Setara yang digagas oleh Setara Events sukses menarik perhatian publik di hari kedua pelaksanaannya pada Sabtu, 26 April 2025 bertempat di Museum Koleksi Taman Ismail Marzuki. Acara ini merupakan bagian dari tugas akhir non-thesis dua mahasiswa Fakultas Bisnis LSPR Institute, Muhamad Rizky Syaputra dan Idayu Matagena Ismail, dari jurusan Business Event & Enterprise.

Lebih dari sekadar pameran seni, Ruang Setara mengusung nilai inklusivitas dengan menggelar workshop menganyam bersama teman penyandang disabilitas dari Rumah Autis. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB ini menjadi wadah interaksi kreatif antara audiens dan komunitas disabilitas, sekaligus membuka ruang bagi audiens untuk mengekspresikan diri melalui seni keterampilan tangan.

Pameran ini mengangkat tema kesetaraan dan inklusivitas, serta menghadirkan karya dari seniman disabilitas dengan latar belakang dan teknik yang berbeda. Di antaranya adalah Anfield Wibowo, pelukis dengan kondisi Asperger, Faisal Rusdi, pelukis profesional yang berkarya dengan mulut, dan Revanza, seniman neurodivergen. Selain pameran dan workshop, Ruang Setara juga menghadirkan booth yang menjual karya seni. Pengunjung dapat membeli langsung karya favorit mereka sekaligus memberikan dukungan nyata kepada para seniman yang terlibat. Booth ini juga menjadi sarana untuk mengenal proses kreatif para seniman lebih dalam.

Idayu selaku penyelenggara menyampaikan bahwa Ruang Setara bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Didukung oleh kepedulian LSPR terhadap isu autisme dan disabilitas, acara ini diharapkan dapat memperkenalkan beragam tipe disabilitas dan mendorong tumbuhnya empati sosial. Melalui rangkaian kegiatan ini, Ruang Setara berupaya menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak dan potensi yang sama untuk berkarya.

 

Artikel ditulis oleh Parisya Samarta Hayu