“Apa Kabar”: Ekspresi Kesepian yang Dihidupkan Lewat
Lagu AI oleh Clara Angelia
Karya: Clara Angelia – Mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
Di zaman serba digital ini, kreativitas tak lagi dibatasi oleh skill teknis. Dengan bantuan
kecerdasan buatan (AI), kini siapa pun bisa menciptakan karya orisinal, bahkan tanpa alat musik
atau studio rekaman. Hal ini dibuktikan oleh Clara Angelia, mahasiswa Institut Komunikasi dan
Bisnis LSPR, yang berhasil menciptakan lagu emosional berjudul “Apa Kabar” hanya dengan
menggunakan platform Suno AI.
Tentang Lagu “Apa Kabar”
Lagu ini ditujukan bagi mereka yang sering merasa kesepian tapi tetap berpura-pura baik-baik saja
terutama anak-anak rantau. Dengan lirik yang tulus dan suasana sendu, Clara menuangkan
perasaannya dalam bait-bait awal, sementara AI menyempurnakan instrumen, vokal, dan
tambahan lirik yang membuatnya utuh.
Bagaimana AI Berperan dalam Proses Produksi Musik?
Clara menggunakan Suno AI, sebuah platform yang mampu menciptakan musik secara otomatis
hanya dari input lirik dan kata kunci. Berikut fungsi utamanya:
- Membuat instrumen musik sesuai genre.
- Menyediakan vokal AI yang menyerupai penyanyi manusia.
- Melengkapi dan menyusun ulang lirik agar lebih selaras.
- Membangun lagu utuh dari prompt sederhana.
- Menyederhanakan proses produksi tanpa alat musik profesional.
Langkah-Langkah Produksi Lagu “Apa Kabar”:
- Menentukan tema dan emosi inti lagu.
- Menulis lirik awal berdasarkan pengalaman personal.
- Memasukkan lirik dan konsep ke Suno AI.
- AI menghasilkan musik, vokal, dan menyempurnakan lagu.
- Review hasil dan menyempurnakan versi akhir.
Analisis Karya: Ketika Teknologi dan Perasaan
Berkolaborasi
Kualitas Konten
Instrumen dan vokal buatan AI terdengar realistis dan menyatu dengan tema. Namun,
kekurangannya terletak pada ekspresi emosional yang masih terasa “robotik” di beberapa bagian.
Kreativitas dan Orisinalitas
AI memberikan hasil yang unik berdasarkan input, tetapi tetap terbatas dalam hal spontanitas dan
kedalaman emosional dibanding musisi manusia. Clara menilai, sentuhan pribadi masih sangat
diperlukan.
Kesesuaian Tujuan
Sebagai media ekspresi diri, lagu ini sukses menyampaikan pesan dan emosi yang ingin dibagikan.
AI mempercepat prosesnya, namun Clara tetap menjaga kontrol kreatif di setiap tahap.
Etika dan Tantangan AI dalam Industri Kreatif
Clara juga menyoroti isu penting yang muncul dari penggunaan AI dalam produksi musik:
Keaslian & Hak Cipta
AI bekerja dengan mempelajari pola dari karya yang sudah ada. Meskipun tidak langsung meniru,
kemiripan struktural bisa terjadi. Karena itu, penting untuk meninjau ulang hasil lagu agar tidak
melanggar hak cipta.
Kepemilikan Konten
Regulasi soal hak cipta karya yang dihasilkan AI masih belum jelas. Clara menekankan pentingnya
memahami syarat platform seperti Suno AI sebelum mempublikasikan karya.
Dampak Terhadap Industri Kreatif
AI bisa menggantikan proses teknis, namun tidak akan menggantikan empati, narasi, dan emosi
manusia. Seperti kata Hans Zimmer, “musik bukan hanya nada, tetapi juga pengalaman manusia.”
Clara menyimpulkan bahwa AI seharusnya menjadi mitra, bukan pengganti musisi.
Kesimpulan: AI Sebagai Katalis, Bukan Kompetitor
Pengalaman Clara dalam menciptakan lagu “Apa Kabar” membuktikan bahwa AI dapat menjadi
jembatan bagi generasi muda untuk menuangkan emosi dan ide, bahkan tanpa pengalaman
produksi musik. Dengan pendekatan etis dan kreatif, AI bukan hanya mempercepat proses tapi
juga memperluas cakrawala berkarya.
“Teknologi mungkin menyederhanakan produksi, tapi isi hati tetap datang dari manusia.” — Clara
Angelia.