

Jakarta, 2 Agustus 2025 – Komunitas Akarasakita yang merupakan mahasiswa dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, tepatnya kelat IRC 26-1 Transpark Bekasi dengan bangga menggelar “Akarsambara: Merayakan Akar, Menyemai Rasa” sebagai rangkaian puncak dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan sejak pertengahan Juni 2025. Bertempat di Padepokan Ciliwung Condet, acara ini mempertemukan masyarakat, relawan, komunitas, dan pelaku seni, serta lingkungan dalam sebuah ruang kolaboratif yang hangat untuk bersama-sama merayakan hasil karya, memperkokoh nilai budaya, dan memperluas kepedulian terhadap keberlanjutan sosial dan ekologis.
Dengan mengangkat semangat keberlanjutan dari komunitas, Akarsambara bukan hanya menjadi acara seremonial semata, melainkan juga simbol dari perjalanan panjang Akarasakita dalam membina, mengedukasi, dan memberdayakan masyarakat melalui pendekatan seni, edukasi, dan kegiatan ramah lingkungan. Acara inspiratif ini berhasil menarik perhatian pengunjung dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, komunitas lokal, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM, menunjukkan antusiasme terhadap isu-isu keberlanjutan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Akarasakita dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kontribusi nyata terlihat pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui program belajar kreatif yang inklusif untuk anak-anak, SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) lewat inisiatif daur ulang dan pengolahan limbah tekstil yang inovatif, dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui edukasi pemilahan sampah dan pelatihan kerajinan ramah lingkungan yang inspiratif dan transformatif.
Di awal acara, para pengunjung akan diajak untuk menjelajahi berbagai pameran yang ada. Salah satu yang paling unik adalah ruang interaktif Akar Perkara. Di dalam ruang ini, pengunjung diajak merasakan gambaran dunia yang kehilangan kepedulian, tempat cahaya kesadaran perlahan memudar, dan masalah lingkungan dibiarkan menumpuk. Namun, di tengah kegelapan, sebuah senter yang mereka pegang menjadi simbol harapan bahwa sedikit cahaya dari satu orang bisa menuntun banyak langkah. Melalui pengalaman imersif ini, setiap individu diajak untuk merasakan esensi “akar, rasa, kita”, langkah yang dimulai dari kepedulian kecil yang dapat tumbuh, menular, dan memberi dampak nyata bagi sekitar.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati galeri, yang dengan bangga menampilkan hasil kreasi dari lokakarya Akarajut dan Akarswara, sebuah bukti nyata transformasi limbah menjadi karya seni bernilai tinggi. Tak hanya itu, tenant UMKM lokal turut meramaikan acara, menyediakan ruang bagi pelaku usaha lokal untuk memamerkan produk-produk ramah lingkungan dan budaya, sekaligus mendukung perputaran ekonomi kreatif di tengah komunitas Padepokan Ciliwung Condet.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Akarasakita
Semarak Akarsambara semakin terasa dengan beragam penampilan memukau, mulai dari tarian Betawi “Kembang Kipas” yang kaya akan nilai budaya, sesi wicara publik dari anak-anak di Padepokan Ciliwung Condet yang menunjukkan keberanian dan potensi mereka, hingga paduan suara hasil dari kelas vokal dalam program Akarnara. Momen paling emosional dan penuh semangat adalah saat sesi apresiasi dan penghargaan, di mana para peserta dan penggerak komunitas menerima pengakuan atas dedikasi dan kontribusi mereka yang tak ternilai selama program berlangsung, menumbuhkan rasa bangga dan kebersamaan.
“Perayaan akhir Akarsambara ini diharapkan menjadi puncak dari rangkaian kegiatan dari Akarasakita dan diharapkan dapat sekaligus merayakan, baik dari proses hingga hasil dari semua kegiatan yang sudah diadakan. Diharapkan juga semoga semua kegiatan dari Akarasakita dapat meninggalkan kesan baik dan pelan-pelan juga tumbuh menjadi kebiasaan yang baik juga” ucap Indira Hendzie selaku Ketua Pelaksana dari Akarasakita.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Akarasakita
Acara ini juga menjadi panggung yang vital untuk menyuarakan pentingnya kerja kolaboratif lintas generasi dalam membangun masa depan yang adil, lestari, dan berbudaya. Melalui pendekatan kreatif dan partisipatif, kegiatan ini berhasil menjembatani berbagai pihak, mulai dari anak-anak, orang tua, pengrajin, relawan, hingga akademisi untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan tumbuh bersama dalam semangat kebersamaan dan keberlanjutan.
Tentang Akarasakita
Akarasakita adalah gerakan komunitas yang berdedikasi untuk menjawab tantangan keberlanjutan melalui pendekatan yang menyatukan edukasi, kreativitas, dan kolaborasi lintas bidang secara holistik. Melalui kegiatan berbasis masyarakat yang inovatif dan relevan, Akarasakita menghadirkan ruang pemberdayaan yang berdampak positif pada aspek pendidikan, lingkungan, budaya, dan sosial ekonomi komunitas. Gerakan ini lahir dari semangat yang kuat untuk menyatukan nilai, gagasan, dan aksi nyata dalam menjawab tiga isu utama yang krusial: akses pendidikan yang merata, kesadaran lingkungan yang mendalam, dan pelestarian budaya lokal yang lestari.