Jakarta,  22 Juli 2025 – Mahasiswa/i Program Studi International Relations Communication Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari kelas IRC26-EXCL mempersembahkan Binar Winaya, sebuah program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mengusung tema besar “Bumi Bersuara: Desa Berkarya, Alam Terjaga”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, memberdayakan potensi lokal, serta melestarikan budaya melalui pendekatan edukatif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Dengan slogan “Educating with Heart, Shining with Purpose”, Binar Winaya tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan empati, keberlanjutan, dan aksi langsung. Program ini merupakan hasil sinergi mahasiswa kelas IRC26-EXCL bersama dengan LSPR Centre for Crisis and Resilience Studies (CCRS) yang turut memberikan kontribusi penting dalam memperkuat edukasi ketahanan iklim dan kesiapsiagaan bencana di tingkat komunitas.

“Binar Winaya adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap lingkungan, budaya, dan masyarakat. Melalui program ini, kami belajar bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, selama dilakukan bersama dan dengan tujuan yang jelas. Terima kasih kepada warga Desa Pasiripis, serta kepada seluruh mitra yang telah mendukung. Semoga apa yang kami tanam hari ini, baik pohon, ilmu, maupun semangat kolaborasi, bisa tumbuh menjadi perubahan berkelanjutan bagi desa dan generasi muda. Kami percaya, dengan sinergi, masa depan bisa dibentuk dari sekarang bersama.” ujar Gabriella Kurniawan – Ketua Community Development BINAR WINAYA, Mahasiswi IRC26-EXCL  LSPR.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Pada hari pertama pelaksanaan program, kegiatan edukasi berlangsung di SMPN 3 Surade dengan menghadirkan sesi bertema “Climate Change Youth Eco-Heroes: Arti Langkah Kecil Melawan Perubahan Besar”. Melalui materi ini, para siswa diajak memahami dampak perubahan iklim, pentingnya pengelolaan sampah, serta bagaimana mereka dapat menjadi agen perubahan melalui langkah-langkah kecil yang berdampak besar. Sebagai bentuk implementasi nilai-nilai tersebut, para siswa mengikuti praktik kreatif membuat busana dari sampah daur ulang seperti plastik, botol bekas, dan kertas koran. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa limbah dapat diolah menjadi karya seni yang fungsional dan bernilai guna, sembari mendorong pola pikir inovatif dan tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Tidak hanya itu, siswa juga diperkenalkan pada konsep komunikasi perubahan iklim dan kebencanaan melalui permainan edukatif (board games) yang disajikan secara interaktif. Beberapa permainan yang digunakan dalam sesi ini antara lain GenerAksi Board Game, Tsunami Ready Board Game, dan PREDIKT Giant Board Game. Ketiganya menghadirkan simulasi menarik mengenai aksi iklim, kesiapsiagaan menghadapi bencana, dan pengambilan keputusan strategis dalam situasi krisis. Sesi board game ini merupakan hasil kerja sama inovatif antara tim Binar Winaya dan LSPR Centre for Crisis and Resilience Studies (CCRS), yang secara aktif mendukung pengembangan pendekatan komunikasi kebencanaan yang lebih aplikatif, kontekstual, dan menyenangkan bagi generasi muda. Pendekatan ini membuka ruang belajar baru yang lebih partisipatif dan relevan dalam konteks pendidikan kebencanaan berbasis komunitas. 

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Hari kedua pelaksanaan program Binar Winaya menghadirkan rangkaian kegiatan multidimensi yang berfokus pada penguatan kapasitas digital generasi muda, pelestarian lingkungan hidup, serta pengembangan ekonomi kreatif masyarakat lokal. Rangkaian kegiatan berlangsung dinamis, mencerminkan komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan berbasis komunitas. Sesi pembelajaran pada pagi hari yang berlangsung di aula Kantor Desa Sukabumi yang dihadiri oleh berbagai UMKM sekitar dengan mengangkat topik strategi bisnis digital berkelanjutan serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi, branding, dan transaksi usaha. Peserta mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana platform digital dapat menjadi alat strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai ekonomi lokal secara inklusif. 

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman ratusan bibit pohon di bantaran Sungai Cikarang sebagai wujud nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem lokal. Aksi ini tidak hanya melibatkan panitia dan peserta, tetapi juga berkolaborasi aktif dengan organisasi pecinta lingkungan Siswa-Siswi Pecinta Alam Smanis (SISPALAS SMA Negeri 1 Surade) dan Baleriung Mandalawangi. Penanaman pohon ini juga merupakan hasil kolaborasi strategis antara pemuda, warga, dan pemangku kepentingan desa, dengan dukungan dari LSPR Centre for Crisis and Resilience Studies (CCRS), yang berperan dalam pendekatan edukatif dan sosial. 

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Serta pada sore hari, kegiatan berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui “Workshop Pembuatan Lilin Aroma Dari Minyak Jelantah”, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi sirkular. Peserta, khususnya para ibu PKK, memperoleh pemahaman baru mengenai pengelolaan limbah rumah tangga yang dapat diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

“Binar Winaya adalah bukti nyata bahwa mahasiswa mampu menjadi motor perubahan di tengah masyarakat. Melalui sinergi antara edukasi lingkungan, penguatan ekonomi kreatif, dan pelestarian budaya, mahasiswa IRC26-EXCL LSPR berhasil menghadirkan program yang tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga membangun rasa kepedulian dan kolaborasi. Dukungan dari CCRS memperkuat pesan bahwa aksi kecil, jika dilakukan bersama, dapat membawa dampak besar bagi komunitas. Saya bangga melihat semangat, profesionalisme, dan empati yang ditunjukkan. Semoga semangat ini terus menyala, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk bergerak bersama membentuk masa depan yang lebih baik.” – Ujar Fajar Iqbal Mirza, M.Si Dosen Pembimbing Community Development Binar Winaya

Semarak budaya turut mewarnai hari terakhir melalui acara Gebyar yang dimeriahkan oleh penampilan gamelan tradisional dari Sanggar Jamus Kalimusada, yang berhasil memikat antusiasme warga desa. 

Nuansa kebudayaan kemudian berlanjut dalam penampilan fashion show produk daur ulang, yang memperlihatkan hasil kreasi masyarakat dalam mengolah sampah menjadi busana bernilai estetika tinggi. Penampilan ini juga diiringi langsung oleh gamelan, menambah kekayaan artistik dan lokalitas dalam acara. 

Sumber dari Dokumentasi Pribadi Binar Winaya

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang kepada pelaku UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat, menciptakan ruang dialog dan apresiasi terhadap wirausaha mandiri desa. Para pengunjung diajak untuk mengenal lebih dekat semangat inovasi yang tumbuh dari masyarakat akar rumput. Puncak acara ditandai dengan pengumuman pemenang fashion show produk daur ulang, yang dinilai berdasarkan kreativitas, orisinalitas, dan kebermanfaatan. Tiga pemenang diumumkan secara terbuka sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi berbasis keberlanjutan.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman mahasiswa LSPR atas kegiatan community development yang telah dilaksanakan di wilayah kami. Kegiatan ini bukan hanya membawa manfaat nyata bagi masyarakat, tetapi juga membuka ruang pertukaran ilmu, pengalaman, dan perspektif yang sangat berharga. Semangat dan kepedulian yang anak-anak tunjukkan begitu menginspirasi, dan dari setiap aktivitas serta interaksi hangat yang terjalin, kami belajar banyak hal. Binar Winaya datang dengan ilmu, gagasan, dan energi positif, sementara kami berbagi cara pandang tentang kesederhanaan hidup, nilai-nilai budaya, serta kebijaksanaan lokal yang tumbuh dari alam dan tradisi. Pertukaran ini memperkaya kedua belah pihak, baik dari sisi akademik maupun kemanusiaan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, menjadi jembatan silaturahmi dan kolaborasi yang saling menguatkan antara dunia kampus dan masyarakat. Terima kasih atas dedikasi dan kebaikan yang telah dibagikan pintu kami selalu terbuka untuk teman-teman LSPR” ujar Denda Saepul Ulum (Perwakilan Mitra – Baleriung Mandalawangi)