Hari Pendidikan Nasional adalah momentum untuk memperkuat komitmen bersama. LSPR Institute siap terus berinovasi dan berkolaborasi, demi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional sebagai momen refleksi dan pengingat akan pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan yang lebih baik. Di tahun 2025 ini, Hari Pendidikan Nasional memiliki tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Melihat adanya tema perayaan hari pendidikan tersebut, bagi LSPR Institute, hari pendidikan bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajakan untuk melihat kembali tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan, khususnya di tingkat perguruan tinggi. Bagi civitas akademika LSPR Institute, hari pendidikan bukan sekadar perayaan, melainkan ajakan untuk bersama-sama mendorong kemajuan pendidikan yang inklusif, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan perkembangan zaman.

Seperti salah satu dosen LSPR Institute, yakni Mr. Achmad Hamudi Assegaf M.I.Kom, di dalam wawancara singkatnya bersama LSPR News ia menekankan mengenai makna dari hari pendidikan bahwa hari pendidikan adalah hari untuk mengingat dan merefleksi kekurangan dunia pendidikan di Indonesia. Mr. Achmad menyoroti bahwa permasalahan utama yang masih dihadapi adalah akses pendidikan, terutama di tingkat perguruan tinggi. 

Dokumentasi Pribadi LSPR News

Dr. Janette Maria Pinariya, MM selaku Wakil Rektor 1 LSPR Institute juga menyoroti hal yang hampir sama dengan pandangan Mr. Achmad mengenai apa yang menjadi fokus utama dari permasalahan dunia pendidikan di Indonesia, yakni soal kesenjangan akses pendidikan. Namun, di dalam wawancara singkatnya Dr. Janette juga menambahkan bahwa jalur afirmasi dan kolaborasi antara pemerintah maupun swasta dalam menyediakan beasiswa bagi anak muda berprestasi.

Di lain sisi, tentunya permasalahan lain pada dunia pendidikan ada pada ilmu yang dipelajari dan disampaikan di dalam kelas banyak yang tidak dapat diterapkan bagi lingkungan sekitar. Nampaknya, seolah mahasiswa/i sekarang hanya dapat memiliki ilmu pengetahuan tanpa mengaplikasikannya dan membuat ilmu tersebut bermanfaat. Menanggapi hal tersebut, baik Dr. Janette dan juga Mr. Achmad sepakat bahwa pembelajaran di kelas harus bermakna dan aplikatif. Mahasiswa perlu diberikan kesempatan untuk mempelajari studi kasus dan mendapatkan pengalaman praktik kerja. Hal ini akan memperkuat karakter, tanggung jawab, dan kemampuan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, sehingga lulusan tidak hanya cerdas secara teori, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata di tengah masyarakat.

Pesan dari LSPR Institute sebagai institusi pendidikan yang bermutu untuk hari pendidikan di tahun 2025 ini ialah  setiap individu dipanggil untuk menjalankan peran masing-masing demi menciptakan pendidikan bermutu. Terutama bagi para dosen untuk melaksanakan pengajaran, membuat penelitian yang berarti, dan menerapkannya di dunia nyata dalam bentuk pengabdian masyarakat. Namun tidak hanya dosen, mahasiswa/i juga diharapkan dapat menyerap ilmu dan menjadi seorang yang berprestasi sehingga dapat meneruskan jejak para pahlawan di dunia pendidikan. 

 

Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani

Thumbnail didesain oleh Dygo Aheesa Prima Nusantara